Cari Blog Ini

Makanan dan Doa untuk Penyembuhan Rematik

Rematik atau disebut juga dengan rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh justru balik menyerang persendian yang sehat. Akibatnya, persendian jadi nyeri, membengkak, dan kaku. Ada berbagai cara mengobati rematik di dokter yang biasanya dijadikan pilihan untuk mengendalikan gejalanya.

Cari Artikel yang tepat khusus Rematik

etiologi rematik, makanan penyebab rematik, pantangan rematik, pencegahan rematik, pengertian rematik, pengobatan rematik, penyebab rematik di usia muda, perbedaan rematik dan asam urat, rematik,

Apakah rematik bisa disembuhkan?



Hingga saat ini belum ditemukan obat mujarab yang dapat menyembuhkan rematik secara total. Namun, pengobatan yang dilakukan mampu mengatasi hal-hal seperti:

  • Mengurangi gejala dan komplikasi jangka panjang, seperti nyeri dan pembengkakan sendi.
  • Membantu meredakan peradangan pada sendi.
  • Meminimalisasi kerusakan sendi dan organ.
  • Meningkatkan fungsi gerak persendian, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup.



Makanan Penyembuh Rematik


Rheumatoid arthritis (RA), alias rematik, menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada sendi Anda. Beberapa orang menemukan bahwa salah satu cara untuk meringankan nyeri sendi adalah untuk membuat perubahan dalam menu makan mereka.

Meskipun tidak ada “diet” yang spesifik dirancang khusus penderita rematik, para peneliti berhasil mengidentifikasi makanan tertentu yang dapat membantu mengendalikan parahnya peradangan.
Makanan apa saja yang ampuh meringankan rematik?

Anda harus bereksperimen untuk melihat makanan apa yang bekerja paling baik untuk keluhan Anda.

1. Ikan berminyak


Beberapa jenis ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, dapat mengurangi protein C-reaktif (CRP) dan interleukin-6, dua protein peradangan dalam tubuh Anda.

Omega-3 juga mengurangi kolesterol “jahat” (LDL) dan trigliserida. Tingginya kadar kolesterol LDL dan trigliserida (lemak dalam darah) membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk penyakit jantung. Adanya rematik juga membuat risiko penyakit jantung lebih mungkin, jadi Anda ingin mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

Para ahli merekomendasikan setidaknya 3 sampai 4 ons ikan, dua kali seminggu. Ikan kaya omega-3-termasuk salmon, tuna, mackerel, dan herring. Namun begitu, salmonlah yang memiliki kandungan omega-3 tertinggi di antara semua ikan berminyak, yaitu 2 gram per 3 ons porsi. Panggang, tim, atau bakar ikan, apapun sesuai kreativitas Anda dalam mengolah ikan — jangan digoreng untuk melestarikan kandungan lemak sehatnya.

Tidak suka ikan atau Anda vegetarian? Kenari, minyak canola, dan kedelai kaya berbagai jenis asam lemak omega-3. Atau tanyakan dokter Anda tentang penggunaan suplemen.


2. Buah dan sayur berwarna-warni


Makan buah-buahan dan sayuran warna-warni adalah cara sederhana untuk memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan. Bahan kimia alami yang memberi warna pada buah-buahan dan sayuran adalah antioksidan kuat, yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu melawan peradangan.

Makan setidaknya 1 ½ sampai 2 cangkir buah dan 2-3 cangkir sayuran setiap kali waktu makan Anda. Variasikan piring makan Anda dengan berbagai macam jenis beri — blueberry, ceri, blackberry, stroberi — yang mengandung senyawa anthocyanin untuk membantu mengurangi frekuensi serangan asam urat, juga bayam, kentang, tomat, terong, kale dan brokoli, cabe dan paprika, nanas, buah-buahan sitrus (jeruk, grapefruit, lemon, limau), semangka, wortel, hingga keluarga bawang (bawang putih, bombay, bawang perai).

Penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan asupan vitamin dalam jumlah yang tepat dapat mencegah peradangan dan menjaga kesehatan sendi pada penderita rematik.


3. Kacang, gandum, dan biji-bijian


Konsumsi kacang dan biji-bijian utuh — misalnya beras merah, gandum, oats, sereal, kacang merah, kacang pinto, almond, walnut, pistachio — diperkaya oleh serat yang dapat membantu Anda menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP), tanda peradangan dalam tubuh.

Selain itu, kacang dan biji-bijian utuh juga dipersenjatai oleh lemak tak jenuh tunggal, protein, asam folat, magnesium, zat besi, zinc, dan kalium — semua terkenal akan manfaatnya bagi kesehatan jantung, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Gandum juga mengandung selenium, senyawa antioksidan antiperadangan. Beberapa penderita rematik memiliki tingkat selenium yang rendah dalam darah mereka.

Keuntungan lain dari makan biji-bijian utuh adalah bahwa bahan pangan ini memiliki serat mengenyangkan, yang memudahkan Anda untuk mengelola nafsu makan Anda. Produk biji-bijian utuh dapat membantu Anda tetap pada berat badan yang sehat sehingga Anda tidak memiliki tekanan ekstra pada sendi Anda.

4. Minyak zaitun


Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik bagi kesehatan jantung, antioksidan dan oleocanthal, suatu senyawa yang dapat menurunkan peradangan dan nyeri. Oleocanthal dalam minyak zaitun menghentikan produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan, protein C-reaktif (CRP). Obat antiperadangan (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen bekerja melawan peradangan dengan membatasi produksi bahan kimia yang sama.

Pilih minyak zaitun extra virgin yang mempertahankan lebih banyak nutrisi daripada jenis lainnya, karena jenis ini melalui lebih sedikit tahapan pemprosesan dan penyulingan.

Minyak zaitun adalah pengganti yang sehat dan lezat untuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, dan daging merah berlemak. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan panggangan yang diproses.


4. Teh hijau


Para peneliti di University of Maryland dan Rutgers University menemukan bahwa gejala arthritis yang ditemukan pada tikus lab berangsur membaik dengan pesat setelah peneliti menambahkan teh hijau ke dalam air mereka selama satu sampai tiga minggu, dilansir dari Everyday Health. Teh hijau diperkaya dengan polifenol, antioksidan yang dipercaya dapat mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan tulang rawan. Studi juga menunjukkan bahwa antioksidan lain dalam teh hijau yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG) menghadang produksi molekul penyebab kerusakan sendi pada penderita rematik.

Akan tetapi, teh hijau juga mengandung porsi kecil vitamin K, yang dapat menangkal pengenceran darah. Maka dari itu, penting untuk mendiskusikan penggunaan teh hijau dengan dokter Anda sebelum menambahkannya ke rejimen pengobatan alternatif rematik Anda.


5. Rempah-rempah (ketumbar, jahe, kunyit)


Para peneliti di All Institute of Medical Sciences di New Delhi percaya bahwa ketumbar dapat membantu meringankan gejala rematik. Menurut penelitian mereka, yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Research, dua kelompok tikus dengan gejala mirip rematik disuntikkan dengan steroid dan bubuk ketumbar. Setelah 21 hari, kedua kelompok menunjukkan perbaikan, namun tikus yang disuntikkan dengan ketumbar memiliki penurunan pembengkakan dan peradangan yang lebih dramatis daripada tikus yang disuntik steroid.

Kunyit mengandung curcumin, yang telah terbukti mengurangi peradangan hingga tingkat sel. Para peneliti di University of California melihat enam percobaan manusia yang melibatkan kunyit dan menyimpulkan bahwa rempah ini adalah agen antiperadangan yang aman dan efektif.

Jahe telah lama dikenal karena kemampuannya untuk menenangkan masalah perut. Seperti kunyit, jahe juga mengandung bahan kimia yang bekerja seperti obat antiperadangan untuk rematik. Para peneliti di Jepang menemukan bahwa tikus dengan gejala mirip arthritis membaik dengan cepat ketika diberi ekstrak jahe merah kering. Catatan: Jahe dapat menyebabkan pengenceran darah. Jadi, jika Anda mengambil obat pengencer darah seperti Coumadin (warfarin), diskusikan dengan dokter Anda sebelum menambahkan jahe ke dalam rencana pengobatan rematik Anda.

BACA JUGA:
  • 8 Manfaat Makan Cabe Bagi Kesehatan
  •  Paracetamol vs Ibuprofen: Harus Minum Obat yang Mana?
  • Tips Mengatasi Nyeri Punggung Akibat Terlalu Lama Duduk

Dapatkan update terbaru yang bersumber dari Hello Sehat seputar tips dan info kesehatan
  • Makan Makanan Sehat Itu Kunci Jiwa yang Bahagia, Lho!
  • Makan Makanan Sehat Itu Kunci Jiwa yang Bahagia, Lho!
  • Cegah Radang Sendi Kambuh Dengan Memilih Makanan yang Tepat
  • Cegah Radang Sendi Kambuh Dengan Memilih Makanan yang Tepat
  • Radang Itu Respon Imun, Tapi Bahaya Jika Berlebihan. Ini Cara Mencegahnya
  • Radang Itu Respon Imun, Tapi Bahaya Jika Berlebihan. Ini Cara Mencegahnya
  • Posisi Seks Terbaik Bagi Anda yang Punya Rematik
  • Posisi Seks Terbaik Bagi Anda yang Punya Rematik

Berbagai cara mengobati rematik di dokter


Ada banyak pengobatan alternatif yang diklaim bisa mengobati gejala rematik secara alami. Namun, efektivitas suplemen dan obat herbal untuk rematik belum dapat dibuktikan secara medis. Obat-obatan, terapi fisik, dan operasi adalah cara yang sudah terbukti ampuh untuk mengobati rematik.

Pengobatan rematik akan lebih mudah jika kondisinya belum parah atau menyebar luas.

1. Obat rematik

Cara mengobati rematik yang pertama ialah dengan mengonsumsi obat-obatan. Jenis obat yang direkomendasikan oleh dokter tergantung pada tingkat keparahan gejala dan berapa lama Anda menderita penyakit ini. Adapun jenis obat yang diresepkan meliputi:

Pereda nyeri NSAID (Obat antiinflamasi nonsteroid), seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi peradangan akibat rematik. NSAID yang lebih kuat juga tersedia dengan resep dari dokter. Obat ini memiliki risiko efek samping yaitu telinga berdenging, iritasi pada perut, masalah jantung, serta kerusakan hati dan ginjal.

Steroid. Obat kortikosteroid seperti prednison mampu mengurangi peradangan dan nyeri serta memperlambat kerusakan sendi. Efek samping dari obat-obatan steroid ini berisiko pada penipisan tulang, penambahan berat badan, dan diabetes. Dokter umumnya meresepkan obat ini untuk meredakan gejala rematik akut.

Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD). Obat ini dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik dan membantu menyelamatkan sendi dan jaringan lainnya dari kerusakan permanen. DMARDs umum termasuk methotrexate (Trexall, Otrexup, Rasuvo), leflunomide (Arava), hydroxychloroquine (Plaquenil), dan sulfasalazine (Azulfidine). Efek sampingnya meliputi kerusakan hati, gangguan pada sumsum tulang, dan infeksi paru-paru.

Biologic agents, dikenal juga sebagai obat pengubah respons biologis atau DMRAD biologis. Prosedur ini menggunakan protein rekayasa genetika yang berasal dari gen manusia. Cara ini telah terbukti membantu memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis saat pengobatan lain gagal. Abatacept (Orencia), adalimumab (Humira), anakinra (Kineret), certolizumab (Cimzia), etanercept (Enbrel), golimumab (Simponi), infliximab (Remicade), rituximab Rituxan), tocilizumab (Actemra) dan tofacitinib (Xeljanz), termasuk ke dalam jenis obat ini. Obat jenis ini paling efektif jika dipasangkan dengan DMRAD nonbiologis seperti methotrexate. Cara kerjanya dengan menargetkan bagian dari sistem imun yang memicu peradangan pada sendi dan jaringan lainnya. Namun, obat jenis ini juga dapat menambah risiko infeksi.

2. Terapi fisik

Terapi fisik dapat menjadi salah satu metode pengobatan yang tepat. Melalui terapi, Anda akan diajari latihan untuk menjaga sendi tetap fleksibel. Biasanya, terapis juga akan menyarankan Anda untuk melakukan tugas sehari-hari yang cukup ringan untuk membantu melemaskan persendian Anda yang kaku. Selain itu, terapis juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan olahraga ringan.

3. Operasi

Jika obat dan terapi fisik gagal mencegah atau memperlambat kerusakan sendi, kemungkinan besar dokter akan menyarankan pembedahan sebagai cara mengobati rematik. Pembedahan ditujukan untuk memperbaiki sendi yang rusak sehingga Anda dapat kembali menggunakan persendian yang sakit seperti sedia kala. Prosedur ini juga mampu mengurasi rasa sakit dan memperbaiki kelainan bentuk pada bagian tubuh tertentu seperti jari bengkok akibat peradangan yang ditimbulkan.

Operasi radang sendi pada rematik biasanya melibatkan lebih dari satu prosedur. Adapun prosedur pembedahan yang biasanya dilakukan yaitu:

  • Synovectomy. Pembedahan untuk menghilangkam sinovium ( lapisan sendi) yang meradang. Prosedur ini bisa dilakukan pada lutut, siku, pergelangan tangan, jari-jari, dan pinggul.
  • Perbaikan tendon. Peradangan dan kerusakan sendi dapat menyebabkan tendon di sekitar sendi yang putus atau kendur. Melalui prosedur ini dokter akan memperbaiki tendon yang mengalami kerusakan di sekitar sendi Anda.
  • Penggantian sendi total. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan prostesis yang terbuat dari logam dan plastik.
  • Penggabungan sendi. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit dan menstabilkan kembali sendi yang rusak. Cara ini dilakukan jika penggantian sendi total tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Cara mengobati rematik baik lewat konsumsi obat maupun pembedahan semuanya memiliki risiko tersendiri yang dapat berdampak pada tubuh Anda. Konsultasikan dengan dokter ahli untuk menentukan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.

Baca Juga:

  • Kenapa Cuaca Dingin Bikin Rematik Kumat (dan Bagaimana Mengatasinya)?
  • 7 Tips Mengatasi Sendi Kaku di Pagi Hari Akibat Rematik
  • 5 Tips Jika Rematik Kambuh Saat Sedang Menyetir
  • 8 Minyak Esensial untuk Meredakan Gejala Rematik
  • 8 Minyak Esensial untuk Meredakan Gejala Rematik
  • Posisi Seks Terbaik Bagi Anda yang Punya Rematik
  • Posisi Seks Terbaik Bagi Anda yang Punya Rematik
  • Mengulik Khasiat Teh Hijau untuk Rematik, Apa Benar Manjur?
  • Mengulik Khasiat Teh Hijau untuk Rematik, Apa Benar Manjur?
  • Apakah Penyakit Rematik Bisa Benar-Benar Disembuhkan?
  • Apakah Penyakit Rematik Bisa Benar-Benar Disembuhkan?

Pencarian Sejenis tentang Rematik


    Baca dan Cari Juga Artikel Penting ini

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar